Rabu, 29 Agustus 2018
Labschool Rumah Keduaku
Kamis, 23 Agustus 2018
Libur Asian Games
Libur Asian Games
Halo bloggers semua, dan pada blog
ini, saya akan menceritakan libur Asian Games.
Libur dimulai pada tanggal 17 Agustus , yaa, pada saat kemerdekaan.
Bertepatan dengan itu, Asian Games 2018 dimulai di sini, Indonesia. Kebetulan,
sekolah kami terkena jalur Asian games tersebut. Jadi, sekolah kami di
liburkan. Pembelajaran kami diganti dengan system pembelajaran e learning di
rumah. E-Learning merupakan sistem pembelajaran elektronik, melalui computer,
laptop, hp, dan lai-lain. Jadi, kita tidak perlu keluar rumah untuk melakukan
kegiatan pembelajaran
Secara singkat, pembelajaran kami
hanya ditukar menjadi online. Pada hari Senin, kami memulai dengan matpel
Agama, PPKN, dan BI. Esoknya, kami mengerjakan MTK, IPA ddan IPS. Pada hari
Rabu, hari Idul Adha/Qurban, bagi orang islam, kami megerjakan shalat Idh.
Lalu, kami melanjutkan dengan ibadah qurban. Aku dan keluargaku shalat di dekat
rumah. Kami lalu mengunjunjungi nenekku dan kakekku di Subang, Jawa Barat.
Perjalanannya cukup lama. Sesampainya di sana, kami bersilaturahmi Bersama dan
makan Bersama. Lalu, kami pulang pukul 16.00.
Esoknya, kami melanjutkan kegiatan E-Learning di rumah. Dengan matpel
prakarya, seni budaya, dan B, Inggris. Hari ini, kami melanjutkan dengan matpel
BTIK dan PJOK. Kami masih akan menanti E – Learning selanjutnya, jadi saya
hentikan sampai sini. BYE!
Selasa, 14 Agustus 2018
Kenali Angklung, Warisan Musik Tradisional Sunda Asli
Kenali Angklung, Warisan Musik
Tradisional Sunda Asli
Angklung,
alat musik asli Sunda ini adalah salah satu warisan budaya yang harus
dilestarikan. Berasal dari Kabupaten Kuningan, alat musik yang terbuat dari
bambu ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia.
Tak kenal
maka tak sayang. Untuk mencintai warisan yang sangat berharga ini, mari kita
mengenal angklung lebih dalam. Banyak fakta unik yang mungkin belum Anda
ketahui tentang instrumen ini sejauh ini, dan semuanya akan dibahas di sini.
Sejarah
Angklung
Tidak ada
catatan pasti kapan tepatnya angklung diciptakan. Tetapi sejarah mencatat bahwa
pada abad ke-12, instrumen ini mulai digunakan, yaitu pada masa Kerajaan Sunda
Alat ini
diyakini sebagai pemanggil Dewi Sri untuk memberikan kesuburan bagi lahan
pertanian. Biasanya, angklung terbuat dari bambu hitam dan ater bambu dengan
berbagai jenis ukuran yang menghasilkan musik yang berbeda.
Setelah itu,
angklung berkembang menjadi beberapa tipe. Salah satunya adalah nada musik
angklung oleh Daeng Sutigna, warga Citangtu, Kuningan yang merupakan orang
pertama yang menciptakan nada musik diatonis angklung. Karena Daeng Sutigna
juga, angklung bisa memainkan berbagai jenis musik, baik tradisional maupun
modern.
Karena Daeng
Sutigna juga, Kabupaten Kuningan kini menyebut dirinya sebagai Kabupaten
Angklung dan telah berdiri sejak 2010.
Jenis
Angklung
Tidak hanya
satu, tetapi ada beberapa jenis angklung. Mulai dari Angklung Kanekes yang
dimainkan oleh masyarakat Baduy, Angklung Reyog dimainkan di Ponorogo, Angklung
Banyuwangi, Angklung Bali, Angklung Dogdog Lojor, Angklung Gubrak dimainkan
oleh masyarakat Bogor, Angklung Badeng dimainkan oleh masyarakat Garut,
Angklung Buncis dimainkan oleh orang-orang dari Bandung, Angklung Padaeng yang
khas dari Kuningan, Angklung Toel, Angklung Sri Murni dan Angklung Sarinade
yang memiliki nada bulat.
Cara
Memainkan Angklung
Berbeda
dengan angklung, suara khasnya juga berbeda. Begitupun dengan teknik
memainkannya, didorong dengan cara yang berbeda, nada akan berbeda.
Teknik yang
paling banyak digunakan untuk memainkan angklung adalah Karulung, yaitu
menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan. Cara kedua adalah dengan memeriksa,
alias brengsek itu. Dan teknik Tangkep, yang mirip dengan Karulung, tetapi ada
satu tabung yang diadakan agar tidak bergetar
Festival
Angklung Kuningan
Ada banyak
festival angklung yang telah diselenggarakan di Jawa Barat dan Banten, serta
beberapa daerah lainnya. Tapi yang akan segera diselenggarakan adalah Festival
Angklung Kuningan, yang akan diselenggarakan pada 17 Agustus 2018.
Kuningan
telah berulang kali menggelar festival angklung dan selalu dipadati pengunjung.
Tidak hanya dari daerah Kuningan itu sendiri, tetapi juga dari daerah lain yang
ingin melihat secara langsung acara akbar dari alat musik tradisional ini.
Tertarik
menyaksikan festival tahunan ini? Anda bisa pergi ke Kuningan dengan kereta
api. Cara termudah adalah dengan membeli tiket kereta api Indonesia ke Cirebon.
Dari sini, Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan mini bus atau elf ke
Kuningan.
Biasanya,
ketika musim festival angklung tiba, tiket kereta api Indonesia ke Cirebon
selalu terjual habis. Karena itu, Anda harus mempersiapkan diri untuk waktu
yang lama agar Anda tidak kehabisan. Dan pastikan untuk membeli di Traveloka
yang sudah dikenal sebagai agen tiket kereta api Indonesia yang tepercaya.
Dibandingkan
dengan jalur lain, kereta ke Cirebon dan kemudian ke Kuningan adalah pilihan
transportasi tercepat dan paling terjangkau. Dengan anggaran terbatas, Anda
bisa menikmati serunya festival angklung di Kuningan dan sampai ke
tempat-tempat lain yang tidak kalah menarik di daerah ini.
Langganan:
Postingan (Atom)
Cita - Cita Anak Labschool
Semua orang pasti memiliki cita-cita. Cita -cita adalah suatu impian dan harapan seseorang, cita cita adalah mimpi, mimpi adalah kunci yan...
-
Hai kalian semua! Aku Arshya, dan pada blog kali ini, aku akan menceritakan liburan akhir semester ini! Liburan dimulai pada tanggal...
-
LIBURAN TERPENDEK Liburan tahun ini merupakan liburan yang paling sebentar, dengan jangka waktu dua minggu saja. Meskipun itu,...